Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Remaja. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 November 2016

Jomblo tiba tiba Menikah VS Pacaran tapi belum Menikah juga


Jomblo itu tidak enak tapi tidak enaknya cuma kadang-kadang, tidak enaknya pas lagi diledikin sama temen-teman dan ketika malam minggu karena semua yang punya pasangan pada keluar buat kencan, selebihnya semuanya nyama-nyaman aja menjadi jomblo.

Kalaupun boleh diberi pilihan, kamu pasti memilih untuk lama menjomblo tidak terdengar pacaran tapi langsung nikah. Daripada pacaran tapi tak juga nikah-nikah.

Dengar Kabar Temenmu Yang Jomblo Mau Nikah Kamu Pasti Kagetkan? Tapi Denger Kabar Temanmu Yang Gak Jomblo Mau Nikah Pasti Biasa-Biasa

Kamu pasti tidak akan kaget kalau dengar kabar temenmu yang tidak jomblo nyebar undangan. Tapi kamu pasti akan kaget begitu dengar kabar atau dapat undangat dari temenmu yang gak jomblo mau nikah?
Buat Kamu Yang Udah Punya Pasangan Jangan Sibuk Nanyain Kapan Punya Pasangan Sama Si Jomblo
Kamu gak tau kalau nantinya kamu bakalan didului sama si jomblo untuk nikah duluan. Karenanya jangan ikut-ikutan kepoin si jomblo kapan mau punya gebetan atau menyebut mereka tidak laku. Entar giliran dia ‘laku’ nemu pasangan dia akan duluan ke pelaminan.

Jangan Terlalu Bangga Pamer-Pamer Bahagianya Punya Pasangan di Hadapan Mereka Yang Jomblo Karena Memang Bikin Iri.

Saat kamu pamer punya pasangan itu enak, jomblo itu memang merasa iri tapi kadang-kadang tidak selalu. Mereka tidak akan iri sama kamu ketika kamu ribet harus bertengkar dulu sama pacarmu hanya karen ingin main atau kumpul sama teman-temanmu.

Bukankah Antara Jomblo Sama Yang Sudah Punya Pasangan Itu Memiliki Kesamaan?

Ada kesamaan antara kamu yang sudah punya pasangan sama mereka yang masih jomblo. Kesamaannya sama-sama masih belum menikah, dia yang saat ini sama kamu juga belum tentu bakalan jadi jodohmu, bisa saja pacarmu yang sekarang jodohnya temenmu yang sekarang sedang jomblo.

Bukankah Lebih Baik Jomblo Tau-Tau Nikah Daripada Pacaran Gak Nikah-Nikah.

Bukankah lebih baik sendiri aja dulu kalau memang tidak mau cepat-cepat menikah? daripada membuang-buang waktu pacaran kesana kemari, iya kalau ujung-ujungnya jadi jodoh kalau pada akhirnya putus? ngenes juga akhirnya, malah bakalan lebih ngenes dari yang sekarang ini dirasakan oleh para jomblo.

sumber: duapah

Minggu, 30 Juni 2013

Ramadhan atau Ramadan ? (Salah tulis bisa salah Makna)


ditulis oleh: Akhmad Sekhu
Bulan suci Ramadhan disambut dengan penuh suka cita oleh umat Islam. Berbagai kesibukan untuk menyiapkan hidangan makanan sahur dan berbuka puasa turut serta mewarnainya. Tak ketinggalan mereka saling mengirimkan ucapan untuk menyambut Ramadhan, baik dengan hp lewat sms, maupun dengan memanfaatkan berbagai jejaring sosial, seperti facebook, twitter, plurk, dll.
Ada yang perlu diwaspadai dalam penulisan kata “Ramadhan,” yaitu jangan sampai kita menghilangkan huruf “h” sehingga kemudian menjadi “Ramadan” karena dengan begitu pengertiannya akan berubah total.
“Ramadhan” berarti panas yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah. Di Jazirah Arab memang menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus) dan bulan ke sembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Hal itu terjadi berhari-hari, sehingga setelah beberapa pekan bisa terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadhan, bulan dengan panas yang menghanguskan.
Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan (qomariyah), yang rata-rata sebelas hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadhan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami ‘panas’nya Ramadhan secara metafora (kiasan). Karena di hari-hari Ramadhan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Dari akar kata tersebut kata “Ramadhan” digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata “Ramadhan” digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah.
…Kata “Ramadan” (tanpa huruf h) dalam bahasa Arab berarti orang yang sakit mata mau buta, sehingga tak dapat disamakan dengan “Ramadhan”…
Namun kata “Ramadan” (tanpa huruf h) dalam bahasa Arab artinya orang yang sakit mata mau buta, sehingga tidak dapat disamakan artinya dengan “Ramadhan.”
Kecerobohan Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sangat disayangkan penulisan ejaan “Ramadhan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dengan kata “Ramadan”. Entah mengapa para ahli bahasa yang menyusun KBBI sangat ceroboh menuliskannya begitu. Apakah mereka tidak sengaja atau apa? KBBI tentu menjadi rujukan masyarakat Indonesia dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dan baik (bukan baik dulu, baru kemudian benar). Jadi para ahli bahasa yang menyusun KBBI harus hati-hati dalam menyusun kata-kata dalam kamus pedoman itu. Apalagi kata “Ramadhan” adalah salah satu kata yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Terlebih lagi, penduduk Indonesia paling besar adalah memang beragam Islam. 
Bahasa Indonesia dalam perkembangannya mengakomodasi kata-kata dari banyak bahasa: Arab, Belanda, Inggris, Latin, Prancis, Sanskerta, Spanyol, Tionghoa, Yunani dan lain-lain. Dalam bidang agama, ratusan kata berasal dari Bahasa Arab, termasuk salah satunya kata “Ramadhan” yang sedang kita bicarakan. Kata-kata dalam Bahasa Indonesia yang ada hubungannya dengan bahasa negara lain, sangat dimungkinkan muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya negara itu. Tapi karena kata “Ramadhan” memang sangat berbeda artinya dengan kata “Ramadan” tentu harus tetap digunakan kata “Ramadhan”.
…Jangan dibiarkan kesalahan penggunaan kata “Ramadhan” dengan “Ramadan,” karena melahirkan salah kaprah…
Jangan dibiarkan kesalahan penggunaan kata “Ramadhan” dengan “Ramadan”. Karena kita tahu sendiri dalam menggunakan bahasa di tengah masyarakat kita sering terjadi salah kaprah, artinya menggunakan bahasa pada awalnya salah dan karena yang salah dibiarkan tetap salah maka masyarakat kemudian menganggapnya itu sebagai bahasa yang umum digunakan sehingga masyarakat akhirnya tidak merasa salah kalau menggunakannya. Padahal penggunaan bahasa itu keliru. Oleh karena itu juga yang salah akan tetap salah dan janganlah dilakukan yang nantinya akan berakibat menjadi lebih fatal lagi sehingga akhirnya kekeliruan itu walaupun salah sekalipun tapi karena umum dilakukan sehingga akan menjadi kebiasaan.

*) Penulis adalah pengamat bahasa alumnus Universitas Widya Mataram Yogyakarta, kini tinggal di Jakarta dan Tegal.
-> kunjugi juga situs voa-islam.com

Jumat, 07 Juni 2013

Heboh Nyanyian BBM CAMPURAN - Jeremy Teti

"Sodaraaaa Sodaraaaa berrrrhati-hatilah mengisi BBM"

kira-kira begitulah cuplikan lyric sebuah Parodi dari video yg diupload oleh Eka Gustiwana pada 5 Juni 2013 lalu, Siapa yg tidak kenal dengan Jeremy Teti, setelah terpilih sebagai Presenter Tarfavorite oleh pemirasa tanah air, sosok Jeremy Tety tidak hanya muncul ketika Liputan 6 malam saja, bahkan pada beberapa acara OVJ Jeremy hadir dan ikut bercanda dengan pemain OVJ, dan sekarang sepertinya Sosok Jeremy Tety Bakal Lebih Meledak dari Versi sebelumnya ‘DEMI TUHAN – Arya Guna” yang sama-sama di composed oleh Eka Gustiwana.

Video yang berdurasi 2menit 56 detik ini diawali dengan kalimat pembuka dari Jeremy Tety
"Sodaraaaa Sodaraaaa berrrrhati-hatilah mengisi BBM"

Dan taukah anda beberapa Lyric BBM CAMPURAN ini yang sangat membekas dalam ingatan bahkan bakal menjadi Estafet Parodi di ranah Entertaint, berikut Lyric yang Dominan di “BBM CAMPURAN – JEREMY TETY (Composed by @EkaGustwana” :

- "Sodaraaaa Sodaraaaa berrrrhati-hatilah mengisi BBM"
- “Dari Bogor gor gor”
- “Dari Bogor kita ke Cilegon”

dan Akhir yang paling lucu adalah cuplikan Jeremy Tety yang bergoyang ala Boy Band ^_^

Berikut Cuplikan Videonya, selamat menikmati


Terimakasih anak bangsa @EkaGustiwana dan Apresiasi untuk Jeremy Tety yang jauh sebelum Video heboh ini hadir telah menghibur Masyarakat Indonesia dengan gaya khas nan unik dalam menyampaikan berita malam di salah satu stasiun TV.

Berikut sekilas Profil Jeremy Tety

Nama: Jeremy Teti
Tempat, Tanggal Lahir: Atambua, Nusa Tenggara Timur, 31 Maret 1968
Kewarganegaraan: Indonesia
Profesi: Pembawa Berita, Reporter, Produser di Liputan 6, SCTV 1994- Sekarang
Hobi: Tenis
Makanan Kesukaan: Apa aja yang membuat diri sehat.
Jurusan Kuliah: Sosial & Politik

Jeremy Teti adalah salah satu presenter dan pembawa berita paling terkenal di Indonesia dari acara berita Liputan 6 di saluran SCTV. Ia ikonik dengan salam khasnya yaitu “Salam SCTV”. Lahir pada 31 Maret 1968 di Atambua, Indonesia dekat perbatasan dengan Timor Leste ia memang sudah berminat menjadi pembawa berita sejak kecil. Ia sangat meminati pembawa berita TVRI zaman dahulu yang menurutnya terlihat gagah. Untuk mengejar mimpinya ia berkuliah di Yogyakarta dengan jurusan Sosial & Politik. Ia sempat melamar di TVRI Yogyakarta tapi karena belum selesai kuliah maka ditolak. Setelah itu ia sempat bekerja di perusahaan ekspor impor.
Pada tahun 1994 ia memulai bekerja di SCTV Surabaya sebagai announcer continuity. Ia melakukan siaran on air perdananya sebagai presenter liputan 6 pada tanggal 24 Agustus 1996 bersama Ira Koesna di Liputan 6 pagi. Sebagai jurnalis ia pernah berhadapan dengan saat bahaya salah satunya saat liputan pada saat Timor Timur akan berpisah dari Indonesia dan juga pada saat ricuh tahun 1998. Ia pernah beberapa kali menjadi nominator Panasonic award. Sekarang ia bekerja sebagai produser di Liputan 6 malam.

# stop violence against women and children
# Save Woman from violence

Sabtu, 01 Juni 2013

Suamiku Seorang Penjahat?


Jakarta (31 Mei 2013)
 Nyonya Karimah, lima bulan sebelumnya, ibunya meninggal dunia, sesudah itu mendapatkan surat cerai dari suaminya. Rasanya seperti berada diantara puing-puing reruntuhan bangunan lantai 27. Nyonya Karimah tidak siap menghadapi kehidupan baru. Dengan situasi itu.

Peristiwa kematian ibunya dan perceraian dengan suaminya itu, benar-benar membuat kondisi psychologisnya begitu labil, harus berpisah dengan suaminya yang sudah menikahinya selama 27 tahun, dan mengaruniai 3 orang anak. Peristiwa perceraian itu, bagaikan hantaman badai yang sangat dahsyat.

Betapa Nyonya Karimah menghadapi kehidupan yang begitu  bahagia bersama suaminya. Sepuluh tahun pertama ia habiskan bersama dengan penuh kebahagiaan. Penuh cinta kasih. Melahirkan dua orang putera dan seorang puteri. Tidak pernah terbetik sedikitpun dalam angan dan pikiran, jika suatu hari kelak Nyonya Karimah akan berpisah dengan suaminya, dan suaminya menceraikannya.

Di suatu pagi, Nyonya Karimah harus dengan berat hati, menyiapkan kamera untuk rekaman acara yang diasuhnya,"Ar-Ridha wa An-Nur" (Kerelaan dan Binar Cahaya) bersama dengan Ustadz Abdul Halim Khafaqi, sesudah beliau berkunjung ke Mesir.

Sambil menyusuri sungai Nil dengan perahu, Nyonya Karimah mewancarainya Ustadz Abdul Halim Khafaqi, dan pikiran-pikirannya sangat baru, progressif, menarik dan inklusif, meskipun dibarengi dengan ta'shil Islami yang kuat.

Sosok Ustad Abdul Halim Khafaqi sangat layak diteladani, dihormati, dan dikagumi. Sungguh suatu anugerah pertemuan bersamanya. Ustadz Abdul Halim Khafaqi sangat gemuk, dan rambutnya kemerah-merahan. Berbeda dengan sosok pemuda yang berdiri di  halaman penjara dengan sorot mata yang lepas, da perawakan yang diliputi kesedihan.

Beberapa hari kemudian, Ustadz Abdul Halim Kafaqi kembali mengunjungi Nyonya Karimah, di Ma'adi, bersama dengan keluarganya. Sebelum pamitan, Ustadz Kafaqi membisikkan kalimat pendek, "Anda harus berkenalan dengan Kamal Abdurrazzzaq. "Saya nominasikan ia kepada anda, agar anda dapat menyerap ilmu, intelektualitas, kemahirannya", kata Ustad Kafaqi.

Tidak ada keraguan sedikitpun Nyonya Karimah terhadap Kamal Abdurrazzaq yang telah direkomendasikan oleh Ustadz Abdul Halim Khafaqi, dan tentu sosok Islami, yang bisa diundang dalam acara Ar-Ridha wa An-Nur.

Sampai suatu hari, Nyonya Karimah berada di Multazam, merasakan kenikmatan bersimpuh di Multazam, dan Nyonya Karimah meletakkan dadanya menempel di Ka'bah, serta sangat luar biasa kenikmatan yang dirasakannya.

Isak tangis menggantung. Nyonya Karimah larut dalam linangan air mata   cinta Ilahi, dan tiba-tiba Nyonya Karimah mendengar suara laki-laki  yang sopan,  lirih, mengalunkan doa yang belum pernah Nyonya Karimah mendengar dengan sangat khusyuk diatas kepalanya. "Ilahi, shafarat yadayya fatrubhuma" (Tuhan, tanganku hampa, tanpa pendamping, pertemukan jodohku). Laki-laki itu terus berdo'a.

Saat Nyonya Karimah berjalan menuju Shafa dan Marwa, sepintas Nyonya Karimah melihat laki-laki itu lagi. Laki-laki itu terus mengumandangkan tahlil dan tahmid, dan menuju ke arah Nyonya Karimah. "Ahlan wa sahlan!", Nyonya Karimah. "Saya Kamal Abdurrazzaq", ujarnya memperkenalkan diri.

Sekembalinya dari umroh, Nyonya Karimah, melakukan kegiatannya lagi, sebagai direktur program siaran dakwah di telivisi swasta Mesir. Pagi itu, Nyonya Karimah, menuju ke Pustaka Az-Zahra di Nasr City, bertemu dengan Ustadz Ahmad Ra'if, serta berdiskusi mengenai mukjizat al-Qur'an dengan Dr.Muhammad Ali Barr dan Sheikh Abdul Majid Az-Zindani.

"Maaf. Saya harus pulang bertemu dengan Kamal Abdul Razzaq. Beliau diusulkan oleh Ustadz Abdul Halim Khafaqi", ujarnya. Tetapi, sangat mengejutkan jawaban Ustad Ahmad Ra'if, "Ala barakatillah. Kita semua memang mengusulkannya untuk menjadi suami anda. Dengan izin Allah, anda akan berbahgia dengannya", ungkap Ustadz Ahmad Raf'if.

Nyonya Karimah bukan seorang anggota Ikhwanul Muslimin, tetapi memiliki kecenderungan pada Islam yang baik. Nyonya Karimah, masih diliputi kesedihan yang mendalam sejak ditinggalkan suaminya. Nyonya Karimah belum tertarik menikah, selain masa idahnya belum selesai.

Namun, Ustad Khafaqi mengatakan, "Kamal Abdurrazzaq itu laki-laki yang penuh dengan kasih dan cinta. Ia seperti cinta yang berjalan, penyayang, berhati lembut, dan romantis. Saya berani jamin dua hal pada anda, "Istiqomah dan kemurahan", ujar Ustadz Khafaqi.

Sampai suatu hari Nyonya Karimah bertemu dengan Kamal Abdurrazzaq, dan kesan Nyonya Karimah, "bagaimana pendapatmu dengan laki-laki itu?", tanya Ustadz Kafaqi. "Ustadz, dia sungguh sosok laki-laki yang terhormat. Saya kagum dengan logika bicaranya, gaya bicaranya, dan kemampuan bahasa arab fusfhah", ujar Nyonya Karimah. Tetapi, Nyonya Karimah mengatakan, bahwa dirinya memendam pernderitaan, setelah bercerai dengan suaminya, yang sudah menikahinya selama 27 tahun.

"Tidak ada yang lebih manfaat bagi anda dalam kondisi seperti sekarang ini, selain menikah lagi. Menikah dengan Kamal Abdurrazzaq. Dialah orang yang menjadi hadiah Allah pada anda", tegas Ustadz Abdul Halim Khafaqi.

Siapa Kamal Abdurrazzaq? Tiba-tiba berdering telepon dari seberang. "Hajjah Karimah, anda akan menikah dengan Kamal Abdurrazzaq?", tanya seorang doktor. "Kamal Abdurrazzaq adalah seorang penjahat Ikhwanul Muslimin yang dipenjara oleh Gamal Abdul Nasser, selama 25 tahun", ujar doktor yang menilpunnya.

Nyonya Karimah, kemudian balik bertanya, "Dia termasuk penjahat Ikhwan kelas kakap? Sehingga, harus dipenjara oleh Gamal Abdul Nasser selama 25 tahun? Namun, siapa yang sesungguhnya menjadi penjahat?, sergah Nyonya Karimah.

Datanglah hari kebahagiaan itu, Nyonya Karimah menikah dengan Kamal Abdurrazzaq, yang memang sudah direkomendasikan oleh para tokoh Ikhwan, dan sejumlah tokoh Islam, seperti Dr.Suhair al-Qalmawi, Dr.Syauqi Dhaif,
Dr. Binti Syathhi, Dr.Amin al-Khuli, Dr.Thaha Husain, Dr.Lathifah Az-Zayyat, dan Dr.Rasyad Rasyidi.

Kemudian, Nyonya Karimah menikah dengan Kamal Abdurrazzaq, dan penuh dengan kebahagiaan, di mana  hadir sejumlah tokoh Ikhwan, dan pernikahan yang bersih dan penuh dengan kebahagiaan.

Sepengetahuan Nyonya Karimah, para tokoh Ikhwan itu, selalu mereka memiliki obsesi bagaimana menerapkan al-Qur'an, dan mereka percaya bahwa syariah Allah mengangkat harkat dan martabat masyarakat, mencegah kebobrokan, dan menebarkan keadilan.

Terlintas kembali kenangan Nyonya Karimah dengan ibunya ketika masih kanak, dan ibunya menjelaskna tentang Jamaah Ikhwan. Kemudian Nyonya Karimah, menanyakan, "Mengapa mereka memenjarakan tokoh dan anggota Ikhwan", tukas Karimah kepada ibunya. "Mereka memenjarakannya, karena mereka ingin mererapkan hukum al-Qur'an, dan mengaplikasikan Islam", terang ibunya dengan nada sedih kala itu. "Mengapa mereka ingin menerapkan hukum al-Qur'an", tanya Karimah. "Agar manusia masuk surga manakala mendengan Kalam Tuhan", tambah ibunya.

Nyonya Karimah sekarang mendampingi Kamal Abdurrazzaq yang menjadi suaminya. Tokoh yang dianggap sebagai penjahat kelas kakap. Karena pernah dipenjara oleh Gamal Abdul Nasser selama 25 tahun.

Kamal Abdurrazzaq, seperti tokoh-tokoh Ikhwan lainnya, yang mengalami siksaan yang sangat berat di penjara militer Mesir. Pernah digantung  kakinya, dan dicambuk dengan kawat baja, diadu dengan anjing, dan segala macam siksaan pernah dialami. Tetapi, Nyonya Karimah tidak melihat wajah suaminya, mengguratkan kekecawaan, dan kesedihan, serta putus asa. Semuanya yang pernah dialaminya penuh dengan rasa syukur dan sabar.

Kamal Abdurrazzaq menyaksikan bagaimana penderitaan yang dialami oleh para tokoh Ikhwan dan kader Ikhwan selama mereka dipenjara, tetapi tetap sabar, dan bahkan penjara-penjara menjadi tempat ibadah, dan setiap usai Shubuh penjara bergema doa ma'syurat yang sebagai dzikir yang terus mereka lakukan.

Tetapi, Nyonya Karimah sesudah menikah dengan Kamal Abdurrazzaq, tak melihat diri Kamal Abdurrazzaq itu, seperti yang digambarkan dalam buku Indama Ghabat Asy-Syam, yang dipenjara selama 25 tahun.

Kamal Abdurrazzaq, seorang laki-laki yang sangat santun, penuh kasih sayang, mencintai, menjaga kebersihan  hatinya, zuhud, wara', dan selalu menjaga iffah. Nyonya Karimah, tak pernah melihat suaminya Kamal Abdurrazzaq, menyentuh hal-hal yang dilarang oleh Allah Rabbul Alamin.

Pernikahannya, di malam pertamanya, dipenuhi dengan ramhat-Nya, dipenuhi dengan kasih-Nya, dijaganya kebersihan hati, saat memenuhi kewajibannya, serta selalu diawali dengan do'a. Tak ada limpahan nafsu birahi, dan selalu diingatnya bahwa melakukan kewajiban berhubungan suami-isterinya sebagai ibadah.

Suatu ketika, ketika Nyonya Karimah bersama dengan Kamal Abdurrazzaq, pergi ke kota Kairo, dan menumpangi mobilnya, tiba-tiba menyeberang, seorang perempuan tua, dan seketika Kamal Abdurrazzaq, menghentikan mobilnya, dan membantu perempuan tua itu menuntun menyeberang jalan.

Nyonya Karimah dan Kamal Abdurrazzaq sering pergi bersama mengelilingi pinggiran kota Kairo, dan selalu memberikan sedekah kepada fakir miskin yang hidup dalam penderitaan. Mengeluarkan uangnya bagi mereka yang sangat membutuhkan. Keduanya hidup dengan sangat sederhana. Sepanjang waktunya digunakan ibadah dan membantu Muslim yang sedang kesulitan.

Nyonya Karimah mengatakan, bahwa setiap kali sholat selalu berada di belakang suaminya Kamal Abdurrazzaq, dan "bacaan al-Qur'annya begitu khusyuk dan syahdu", ungkap Nyonya Karimah. Karena itu, setiap kali shalat bersama dengan Kamal Abdurrazzaq, hanya merasakan adanya kebahagiaan yang bertambah, karena merasa semakin dekat dengan Allah Azza Wa Jalla.

"Mata dan perasaan  saya dihibur dengan kelemah-lembutannya, ketawadu'an yang begitu indah. Saya baru tersadar bahwa ia belum menyentuh seorang perempuan pun sebelum saya. Dan inilah takwil mimpi-mimpi saya sebelumnya, ranjang bersih tanpa noda, dan tidak pernah ditiduri seorang pun", ungkap Nyonya Karimah tentang Kamal Abdurrazzaq.

Adakah suamiku yang pernah dipenjara selama 25 tahun oleh Presiden Gamal Abdul Nasser seorang penjahat? Wallahu'alam.
sumber: voa-islam.com

Rabu, 29 Mei 2013

Liku Jalan Taubatku (The Amazing Hidayah)


oleh: Al Fajr Batik ( pada 3 Agustus 2012 pukul 0:55)

Sebut saja nama dunia hitam yang pernah kamu tahu, itu semua pernah kualami. Mulai dari dunia anak jalanan yang akrab dengan kekerasan, miras (minuman keras), hingga narkoba baik sebagai pecandu maupun pengedar telah pernah menjadi bagian hidupku. Dunia panggung yang sering membikin cewek-cewek ABG histeris juga pernah kulakoni sebagai vokalis band local yang sering manggung di kafe-kafe sekitar kota tempatku tinggal.

Satu hal yang benar-benar aku syukuri hingga saat ini adalah penjagaan Allah terhadapku bahkan ketika aku masih begitu jahiliyah adalah aku tak pernah terjerumus dalam pergaulan bebas. Histerianya cewek-cewek ABG itu bukan membuat aku merasa tersanjung dan melambung tapi malah membuatku muak. Perasaan seperti inilah yang terus melekat sehingga ke depannya aku merindukan sosok perempuan yang terjaga dan tidak kampungan seperti itu.

Aku lelah dengan jalan yang kutempuh selama ini. Dunia gemerlap tak membuatku bahagia. Aku pun lari ke gunung dan berusaha berkontemplasi disana sekaligus mengukir prestasi. Sembari menjadi instruktur pendakian yang memandu anak-anak kota yang manja, aku pun tenggelam dalam perenunganku sendiri ketika sampai di puncak. Di tengah dingin dan heningnya malam dan ditemani berbatang-batang rokok, aku mencari batu besar agar terlihat jelas semua yang ada di bawah sana.

Rumah-rumah dan bangunan megah terlihat begitu kecil dari puncak gunung. Lalu bagaimana lagi dengan diri manusia ini? Aku berusaha mencari jawaban atas pertanyaan besar tentang untuk apa aku hidup di dunia ini dan kemana aku nanti setelah semua ini berakhir. Siapa pula pengatur di balik semua ini yang memberikan kehidupan begitu pahit dan getir untuk kujalani? Pertanyaan-pertanyaan itu terus menggedor sudut hatiku untuk dipenuhi dengan jawaban memuaskan. Benakku begitu ramai di tengah kesepian ini, namun aku kesepian di tengah keramaian hingar-bingar panggung pertunjukan. Aku tersesat dalam pencarian yang belum kutemukan ujung pangkalnya.

Hingga di satu titik, aku memandang adik perempuan semata wayang. Tak mungkin aku begini terus. Aku harus bisa menjadi contoh yang baik untuknya. Aku pun tak lagi ingin memberinya makan dari uang haram hasil penjualan narkoba dan manggung di forum maksiat. Aku harus berubah. Tekad itu kupancangkan sedemikian kuat agar meresap ke seluruh nadi dan pori-poriku.

Aku bertarung melawan diriku sendiri. Aku bertarung melawan rasa sakaw yang teramat sangat. Aku berusaha lepas dari ketergantungan ini dulu sebelum aku menata kehidupanku. Sambil berproses untuk sembuh dari ketergantungan, aku pun mulai membiasakan sholat lima waktu sehari. Tidak mudah tapi bukan sesuatu yang mustahil. Aku pun menjauhi dunia panggung hiburan dan lingkungannya. Meskipun rasa rindu untuk bernyanyi itu ada, tapi rasa itu terkalahkan oleh rasa rinduku akan jalan taubat yang sedang kutapaki ini.

Aku pun mulai meniti jalan halal meskipun hasilnya sangat jauh bila dibandingkan dengan berjualan bubuk-bubuk maksiat itu. Tak jarang aku harus tidur di masjid karena tak berani pulang bila tak membawa uang. Malam-malam kulewati dengan mengisi perut dengan sebanyak mungkin air kran masjid karena seharian itu Allah menguji kesabaranku dengan minimnya materi yang kudapat di jalan halal ini. Kerasnya lantai ubin masjid terasa dingin dan akrab di punggungku yang tipis.

Hidup dari masjid ke masjid, itulah proses pencarianku. Aku bertanya pada banyak takmir masjid yang kusinggahi tentang hidup, kehidupan dan juga tentang Islam itu sendiri. Meskipun tak semua takmir masjid yang kutemui bisa menjawab kegelisahanku, tapi aku pantang menyerah. Kujaga terus sholat fardhu lima waktu agar bisa berjamaah di masjid. Langkah awal yang semula tak mudah buatku tapi kutekadkan untuk konsisten.

Pelan tapi pasti aku mulai merasakan manisnya iman meskipun hidup dalam kondisi serba kekurangan. Kemampuan mereparasi HP menjadi modal untuk mengais risky di jalan yang halal. Sesekali aku meminta diberi kepercayaan agar membawakan barang dagangan kenalan untuk kujualkan. Apa saja mau kulakukan asalkan halal. Aku pun sempat bekerja di toko HP milik orang Cina sebelum bertemu dengan teman SMP yang kemudian mengajakku bergabung di usaha yang baru dirintisnya.

Kurang lebih setahun aku bekerjasama dengan temanku ini. Sedikit banyak aku menimba wawasan keislaman juga padanya. Ia juga yang mengajakku mengaji Islam dengan lebih intensif. Mengaji Islam yang bukan sekadar sebagai ritual tapi juga sebagai way of life. Ia juga yang memperkenalkan kehidupan dakwah padaku. Meskipun sangat disayangkan, teman ini pula yang nantinya juga meninggalkan apa yang pernah diajarkannya padaku. Sungguh, Allah Maha pembolak-balik hati. Karena itu Ya Rabb, mantapkan hati ini di jalan-Mu.

Aku tak punya siapa pun yang bisa kupercaya di dunia ini. Ketika aku bertemu teman masa SMP yang mengajakku mengenal Islam lebih baik, kepercayaan itu mulai kusandarkan padanya. Ia pula yang meyakinkanku akan sunah Rasulullah untuk menikah ketika kuungkapkan padanya bahwa aku mungkin tidak akan menikah dalam waktu yang lama karena mengingat betapa miskinnya aku dan keluargaku. Ketika akhirnya Allah mempertemukan aku dengan jodohku, ternyata ia berbalik 180%. Ia berpaling dariku dan berkata hal-hal buruk tentangku kepada calon istriku saat itu dan juga teman-temanku yang lain.

Allah Mahabaik, itu kuyakini sekali. Teman yang mulai kupercaya berkhianat, Allah mengganti dengan yang lebih baik yaitu teman sejati dalam suka dan duka termasuk juga dunia dan akhirat, insya Allah. Kami pun menikah dalam kondisi sangat sederhana dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim dan fakir miskin.

Proses taubatku dimudahkan oleh-Nya. Saat ini ada istri yang selalu ada untuk mengingatkan di kala aku futur. Kesucian yang selalu kujaga tak peduli sekelam apa pun perjalanan hidupku di masa lalu, diberi balasan yang jauh lebih baik oleh Allah yaitu berupa istri yang juga terjaga kesuciannya. Manisnya iman ini sedemikian indah untuk dikecap. Allah, sungguh indah anugrah-Mu ini. Kan kugenggam hidayah ini erat-erat selamanya tanpa pernah kulepaskan lagi. Bantu hamba-Mu yang dhaif ini Ya Rabb…

(Surabaya, medio akhir April 2011)

Catatan Pengungsian (al Ghuraba`)


Oleh: Bahrun Naim (pada 9 Agustus 2012 pukul 14:01)

Akhir tahun 2011 lalu, penjara tempatku ber uzlah kedatangan sebuah 'tamu' rombongan negara. Yaitu para pegungsi yang mencari suaka dari negara Afghanistan, Pakistan, Uzbekistan, Iraq, dll. Mereka berjumlah sekitar 180orang dan dipisahkan antara pengungsi pria dan wanita. Sebuah ironi ternyata, orang yang masuk ke dalam penjara memang belum tentu orang yang bersalah. Mereka tidak bersalah secara hukum, namun justru ditempatkan di sel penjara. Beberapa diantara mereka berusaha untuk lari melompati tembok penjara setinggi 5 meter.

Kebetulan sel tempatku menginap berada di ujung blok, melewati dua sel tempat para pengungsi tersebut berada. Mereka tinggal selama sebulan di penjara itu. Awalnya mereka ketakutan ketika kusapa, mereka menyangka aku termasuk taliban. Ku ketahui teryata diantara mereka pernah jadi 'korban' ketegasan Taliban. Mungkin barangkali setiap ku berangkat ke masjid mereka memperhatikanku yang berangkat mengenakan gamis, tidak seperti napi lainnya. Apalagi kasus sandiwara yang kuhadapi pada awalnya dituduh hendak menembak Obama presiden AS pada waktu itu yang berkunjung ke Indonesia tahun 2010 silam.

Awalnya pula, pihak petugas merasa kesulitan berkomunikasi dengan para pengungsi tersebut yang kebanyakan berbahasa arab, inggris, pastun, maupun urdu. Sehingga tiap ada komunikasi, petugas memanggilku sebagai translator dadakan. Tentu dengan kemampuan bahasa ala kadarnya, sekedar mengikuti situs berbahasa asing maupun menterjemahkan kitab-kitab asing.

Dari situlah, saya bertukar pemikiran degan para pengungsi tersebut. Diantara mereka ada yang berasal dari Iraq, tepatnya dari wilayah Basrah. Sebut saja namanya Bobby. Bobby tidak bisa berbahasa apapun kecuali arab saja. Ada pula pengungsi bernama ashraf dari Afghanistan. Ataupun Ahmad dari Uzbekistan, maupun Yusuf dari Pakistan.

Awalnya ku mendekati mereka sekedar mereka senantiasa menegakkan sholat dan meninggalkan maksiyat. Bisa dibayangkan pengungsi yang berhari hari tanpa salah dipenjara dalam sebuah sistem bernama badan PBB. Awalnya mereka nampak tidak menerima keadaan dimasukkan di jeruji penjara laksana pesakitan. Hari harinya dihabiskan hanya dengan melamun, dan merokok. Hingga akhirnya sholat mereka kembali tegak meski dibalik jeruji penjara.

Keadaanku jauh lebih baik. Karena setelah vonis, para narapidana bebas berkeliaran di sekeliling penjara. ada yang beraktifitas di bengkel kerja, ataupun di kantor kantor petugas sebagai tenaga pendamping maupun cmn sekedar ngendon di masjid untuk beribadah.

Dengan itulah perlahan mereka mulai terbuka, hingga suatu hari saya dipanggil mereka dengan sebutan Mollah. Mereka suka bercerita tentang keadaan mereka, anak istri mereka, dan cita-cita mereka. Mensenandungkan lagu lagu mereka, yang terkadang saya pun tak bisa memahami dialek mereka yang cepat dan heroik. Saat itulah kumencoba mengajarkan mereka dengan nasyid nasyid jihad. Sehingga seorang pengungsi dari Iraq pun menangis dengan sebuah lirik nasyid 'ya ayyuhas syahid'. Dia bertanya, dari manakah aku belajar lirik tersebut. Dari situlah mereka mulai akrab denganku.

Bobby menceritakan tentang wilayahnya, kerusakan negerinya akibat invasi AS, dll

Saya : saudaraku, musuh kita pada hakikatnya sama. Yaitu orang yang menjadikan negerimu hancur.

Bobby : itulah kenapa aku memilih keluar dari Iraq.

Saya : saudaraku, kotamu adalah kota para ulama. kota para pejuang, mengapa kau tinggalkan wilayah tersebut?

Bobby : karena iraq telah hancur.

Saya : di negeri ini saudaraku, hampir tidak ada kata penduduknya mengungsi. kami negeri pejuang pula yang akan tetap bertahan sampai darah penghabisan

ku lanjutkan. "Kami justru mencari kesyahidan, lupakah engkau lari dari pertempuran sama dengan membawa murka Allah".

Ia termenung lama, hingga meneteskan air mata. Kemudian ia bercerita tentang anak istrinya yang telah tiada. Aku nasehati dia untuk tetap dalam keimanan dalam negeri lain. Dan kembali melanjutkan fisabilillah dimanapun berada. Ia mengangguk keesokan harinya ia menampakkan kecerahan dan ingin senantiasa berbincang denganku.

Di lain waktu ada pengungsi dari Afghanistan, sebut saja namanya Ashraaf. Dia mengaku sebagai korban Taliban. Awalnya ia ketakutan bertemu denganku, namun akhirnya ashraaf mulai membuka diri.

Ashraaf : mollah, knp engkau dipenjara? tanyanya

Saya : fitnah akhi, fitnah akhir zaman, saya dituduh hendak menembak Obama.

Ashraaf : Obama presiden AS

Saya : begitulah fitnah mereka. Alhamdulillah, makar Allah lebih canggih. Saya sekedar mengaminkan apa yang menjadi keinginan mereka. Bisa jadi suatu saat Obama akan terbunuh

Ashraaf : Mengapa kau lakukan itu?

Saya : Obama, 1. pemimpin negeri kafir harb , 2. murtad dari agama nenek moyangnya.

Ashraaf : bukankah Obama 'muslim'

Saya : tidak ada negeri yag bersekutu dengan AS yang mampu sejahtera.

Ashraaf : mengapa engkau tak mengajar mengaji saja?

saya : setiap ilmu ada amalnya akhi. dan amal tertinggi dalam islam adalah fisabilillah

Ashraaf : apakah engkau kecewa dengan keadaan ini?

Saya : tidak, insya Allah, wal hamdulillah. Keadaan ini keadaan para ulama. Bagaimana denganmu ashraaf? saya kira taliban tidak akan menderamu bila engkau tidak berbuat salah?

Ashraaf : sebenarnya iya (benar), namun mereka telah mensakiti saya.

Saya : apakah engkau rela disiksa di akhirat daripada di dunia?

Ashraaf : tentu tidak, namun sikap mereka tidak baik

Saya : Engkau bisa berpikir bagaimana afghanitan kini dan pada saat taliban ada.

Ashraaf : hm....

Di lain waktu, ku berdiskusi dengan pengungsi dari Uzbekistan, mereka fasih berbahasa arab. Ku mengenali mereka dengan postur wajah dan tubuh yang berbeda daripada pengungsi lainnya.

Saya : apakah engkau dari xinjian?

ahmad : tidak, kaum uzbek

Saya : ah... wilayah imam bukhori, atau syaikh samarkandi

Ahmad : kau mengenalinya juga?

Saya : tentu, seluruh wilayah kaum muslimin satu. Hampir tidak ada bedanya ulama dari Makkah dengan dari Uzbekistan. Indonesia maupun Cordobi (qurtubi, cordova).

kuberikan sebuah naskah khutbah jumat berbahasa arab yang mengangkat tema tentang khilafah. Ia nampak mengrenyitkan dahinya.

Ahmad : apakah khilafah ada disini?

Saya : khilafah belum tegak saudaraku...

Ahmad : maksdku dakwah khilafah

Saya : bukankah itu kewajiban setiap muslim?

Ahmad : ada sebuah peristiwa beberapa tahun silam di negeri kami...

Saya : iya, kami sudah mendengarnya... insya Allah tiada lama khilafah akan tegak saudaraku.

Ahmad : ... Ma sya Allah. (insya Allah maksdnya)

Saya : inilah sebab seluruh muslim menderita. Termasuk engkau

Dilain waktu pula, ku berbicara dengan seorang pemuda tampan dari Waziristan, Ma'rokatul mujahid.

Fulan : mollah, lets talk a momment?

Saya : baru kali ini ada yg mengajak bicara bhs inggris.

Fulan : ia nampak tertawa, what your case mollah.

Saya : saya dituduh teroris, hanya karena saya berdakwah

Fulan : koq bisa.. bagaimana ceritanya

Saya : pada hakikatnya sama, hampir di seluruh wilayah kaum muslimin. para penguasa berbuat dzalim. pasti di tempatmu juga

Fulan : ditempatku, penguasa tidak dapat apa-apa?

Saya : maksdnya?

Fulan : asing terlalu berkuasa

Saya : bukankah waziristan, wilayah mujahid...

Fulan : pada faktnya demikian, namun penguasa pakistan selalu menggunakan kekuatan asing untuk menyerbu wilayah kami

Saya : bagai induk ayam yang menyerahkan anaknya sendiri ya?

Fulan : betul..

Saya : itulah penguasa kita, kita hanya menunggu satu penguasa terbaik. Yaitu Imam Mahdi

Fulan : hm.. kau mempercayainya?

Saya : kami akan berperang di belakang al Mahdi

Fulan : bagaimana dengan taliban?

Saya : saya rasa seluruh kaum muslimin yg hanif akan bergabung dan bersatu

Fulan : nampaknya tidak mudah menyatukan umat Islam

Saya : sulit bukan berarti tidak mungkin. Bila Allah berkehendak...

Ia mmberika secarik kertas bertuliskan emailnya, dan sebuah pesan "mollah, jangan lupaka kami". Kuberikan sebuah buku saku tentag amalan dzikir dalam penjara kutuliskan nama dan ia meminta fotoku. Kutuliskan pula sebuah pesan "jangan bermaksiyat"
dua bulan setelah mereka diberangkatkan ke negeri tujuan, kumendengar sebuah berita tentang kapal pengungsi yang tenggelam di selatan wilayah Trenggalek. Beberapa korban yang selamat kukenali, bahwa mereka orang orang yang pernah tinggal satu blok denganku ....

Senin, 27 Mei 2013

Tergesa-gesa dalam Islam dibolehkan atas 5 hal

Dalam kitab Nashoihul ‘Ibad karya Syeikh Nawawi Al-Bantani, dikisahkan ada seorang sahabat yang bernama Hatim. Suatu saat ketika ia sedang melakukan transaksi jual beli dengan si fulan, fulan tersebut kentut namun sahabat Hatim diam saja tanpa memberi respon apa-apa. Anggapan si fulan, Hatim adalah orang tuli, koq ia kentut Hatim diam saja seperti tak mendengar. Seteleh berlalu, si fulan menceritakan kejadian tersebut kepada orang-orang yang berada di pasar. Orang-orang bertanya Hatim yang mana. Fulan menjawab: ”tuh, Hatim yang tuli (al-‘Ashom).” Sambil menunjuk kearah Hatim. Maka orang-orang menganggapnya Hatim al-‘Ashom (Hatim si tuli).  Lantas Hatim berkata: ”Jangan terburu-buru Kawan, mengatakan saya seperti itu. Tadi saya pura-pura tuli. Kalau saya jujur, saya takut membuat malu Anda.” Kemudian Hatim berkata lagi: “kita diajarkan untuk tidak tergesa-gesa (terburu-buru) dalam segala sesuatu kecuali dalam 5 (lima) hal yang disunnahkan Rasulullah SAW. yaitu:

  1. Menyuguhkan tamu. Kita harus segera menyuguhkan hidangan atau minuman ketika ada tamu menghampiri rumah kita. Suguhan ini harus segera malah kalau bisa sebelum tamu tersebut duduk di kursi.

  2. Mengurus mayyit. Jenazah orang mati harus segera diurus, tidak boleh ditunda-tunda lagi karena itu adalah hak mayyit juga untuk segera diurus. Dimandiakan, dikafani, disholati kemudian dikuburkan.

  3. Mengawinkan anak perempuan atau laki-laki bila sudah berumur dan sudah ketemu jodohnya. Sebagai orangtua memiliki kewajiban untuk segera menikahkan anak-anaknya yang sudah berumur dan ketemu jodohnya. Kalau anaknya ingin kawin jangan dicegah tapi kalau anaknya yang tidak mau kawin, suruhlah dengan segera.

  4. Membayar hutang kalau sudah jatuh tempo. Kalau sudah jatuh tempo, hutang kita harus segera dibayarkan. Begitu juga janji, kalau kita sudah janji harus segera kita tunaikan.

  5. Tobat dari setiap dosa yang telah diperbuat. Kita diperintahkan untuk segera bertobat atas dosa yang telah kita perbuat. Ketika kita berdosa, kita jangan santai, diam, slow atau apalah bahasanya sehingga kita lupa memohon ampun. Lama kelamaan, kalau dosa itu sudah menumpuk akan susah dihapus. Do’a kita tertolak karena ada himpitan dosa. Makanya dianjurkan segera bertobat tatkala kita melakukan perbuatan yang berdosa.

Sabtu, 25 Mei 2013

DOSA mana, Pegang BABI atau PACAR ???



Ditulis Oleh: Bang Ori Gagah
wa: 085263794009 - bbm: D34DD5C1

Ada yang becanda bertanya " Malam Minggu ini Mau jalan sama PACAR atau sama BABI ???", lalu yang ditanya malah balik nanya " lho... apa maksudnyaaa ??? ",
mari coba baca dan pahami maksud hadis berikut:

Hadis Rasulullah SAW:
"Berkumpul-kumpul dengan Hewan BABI (khinzir) lebih baik daripada bersentuhan (secara Sengaja) dengan wanita yang bukan Muhrim (HR. Ibnu Majah).

coba ANDA Fikirkan kalau kita tersentuh BABI/ ANJING kita tidak bakal berdosa, paling disuruh mensucikan dengan tanah, Sedangkan jika bersentuhan dengan wanita bukan mahram secara sengaja ini dihitung sebagai dosa (maksiat).

Coba simak & Pahami Hadits Ma’qil bin Yasar Radhyiallahu ‘Anhu :

لَأَنْ يُطْعَنُ فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ar-Ruyani dalam Musnad-nya no.1282, Ath-Thabrani 20/no. 486-487 dan Al-Baihaqi dalamSyu’abul Iman no. 4544 dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226).

Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh/berjabat tangan dengan selain mahram adalah dosa besar (Nashihati lin-Nisa' hal.123)

Berkata Asy-Syinqithy dalam Adwa` Al-Bayan (6/603): “Tidak ada keraguan bahwa fitnah yang ditimbulkan akibat menyentuh/berjabat tangan dengan selain mahram lebih besar dan lebih kuat dibanding fitnah memandang”.

Berkata Abu ‘Abbas Ahmad bin Muhammad bin ‘Ali Al-Makky Al-Haitami (Az-Zawajir 2/4) bahwa: “Dalam hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh dan berjabat tangan dengan selain mahram adalah termasuk dosa besar”.

kalau diperhatikan lagi, BABI adalah hewan yang amat sangat kotor, bisa dikatakan hina lah. Jadi Pleaeseeeee Jangan Lebih menghinakan diri dari pada Hewan BABI tersebut sahabat, kalau tidak tau selama ini, tidak apa-apa, tapi sekarang sudah tau kan ^_^ ayo segera hentikan aktivitas PACARAN tersebut !!!

PELAKU PACARAN, SEGERALAH BERTAUBAT !!!
PUTUSKAN PACARMU SEKARANG JUGAAAAAA

artikel terkait: Dilarang Pacaran BUKAN Dilarang Jatuh Cinta

KENALILAH RAMPOK dan “RAMPOK” X FACTOR INDONESIA

RAMPOK
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah “orang yg mengambil dng paksa dan kekerasan barang milik orang”. lihat disini

Sementara "RAMPOK" di X FACTOR adalah Gelar yang diberikan kepada anak asuh Juri X Factor Bebi Romeo.

dan tulisan ini pun dimulai pada suatu malam,
biasanya jum`at malam sich, sebuah komplek sudah sepi, jalanan pada tampak lengang, kenapa??? karena hampir semua warga komplek tersebut telah berkumpul pada satu titik didepan benda persegi empat, dalam berbagai ukuran dan jenisnya. Yupzzz orang sekarang bilang TV LCD atau LED, whatever lah apapun namanya gak perlu dibahas lama-lama, karena yang menjadi perhatian besar dan antusiasme warga pada malam itu adalah melihat siapa yang keluar menjadi Pemenang pada Ajang Bakat X-FACTOR di salah satu stasiun televisi ternama.

Penampilan Fatin mendapatkan apresiasi positif dari para juri. Bahkan Bebi Romeo yang tak pernah memberikan pujian dengan titel “Rampok” kepada anak didiknya kali ini ia memberikan pujian tersebut kepada Fatin.

Fatin kamu RAMPOOOKK!! Tetap berjuang karena sainganmu malam ini berat,” teriak Bebi Romeo.


Perbincangan terjadi dari berbagai tempat, mulai dari Warung, Pos Satpam, Rumah, Handphone TV, atau TV online juga menjadi akses tak terbatas untuk bisa mengakses acara spektakuler tersebut, meskipun Pemenang X FAXCTOR malam tadi sudah Jelas, bahkan sudah menjadi perbincangan media entertaint, siapa lagi kalau bukan gadis 16 tahun, Fatin Shidqia Lubis. Tak tanggung-tanggung malam itu juga Fatin berhdapan dengan RAMPOK nya Bebi Romeo, nah…. Disini nih masalahnya timbul, sejak beberapa minggu bahkan bulanan lalu, ketika Bang Bebi Romeo menelurkan istilah “RAMPOK” untuk anak asuhnya di X Factor, terjadilah Krisis Kosata Kata atau bahkan Kerancuan Identitas dalam memaknai kata “RAMPOK” (meski saya bukan RAMPOK), namun Kata RAMPOK yang disematkan oleh Papa Bebi Romeo kepada Anak Asuhnya menjadi kata yang begitu “WOW” oleh sebagian besar masyarakat, salah satunya sekomplek warga yang saya bicarakan tadi.

Taukah Anda, identitas “RAMPOK” saat ini juga agak bergeser, Teriakan RAMPOK tidak begitu “ngeh” lagi untuk menjadi Perhatian Serius yang disertai dengan Aksi Kejar-kejaran dan suasana Tegang, namun Teriakan RAMPOK saat ini menjadi sangat lambat untuk di respon, karena harus terselip oleh Beberapa Musisi yang di asuh oleh Papa Bebi Romeo, seperti Novita Dewi dkk. Lalu apa masalahnyaaaa ???

sebenarnya gak masalah-masalah amat sich, Cuma pernahkah terbayang oleh Anda, ketika aksi RAMPOK benar-benar terjadi disebuah rumah, kemudian ada yang teriak “RAMPOOOOK…. RAMPOOOOK”, dan Beberapa Warga yang tidak melihat, mungkin didalam rumah, nonton TV, balas sms, lagi nelpon, atau si Satpam lagi duduk di pos istirahat sambil nonton TV.
dan IRONIS nya meraka semua bakal berpikir:

yang didalam Rumah tadi bilang:  “Wah… masih juga teriak Rampok, padahal Fatin udah jelas-jelas jadi Pemenang, huh

yang nonton TV dirumah sebelah juga bilang: “Masih ada juga yg dukung “RAMPOK” yaach, mantap

yang balas SMS, justru nyelipin tulisan di smsnya: “Yank… keknya yg dukung “RAMPOK” masih eksis nich, pake teriak-terika juga, hahaha

yang lagi nelpon tadi malah Justru bilang: “Hoooiiii Berisik ah, bilang RAMPOK jangan keras-keras dong gue lagi curhat nich, bikin kaget aja loe

terkahir Sang Satpam yang denger di Posnya bilang: “Gilaaa bener, Pendukungnya “RAMPOK” solid banget”.

Naaaaahhh…. Kalau udah begini tuh RAMPOK beneran juga bakal Bilang “HIDUP RAMPOOOOOK”, sambil berlari dengan kain sarung yang berisi berbagai barang hasil RAMPOKannya , Oalaaaaaaah -_-

#Jangan ditanggapi serius yaaa, ini hanya Opini Usil gue (Bang Ori Gagah) aje. Mumpung sore masih panjang dan adik FATIN keluar sebagai Pemenang, hehehe

Padang, 25 Mei 2013. 15:50 WIB di saat nyantai bikin skripsi.



Catatan: Bagaimana pun Juga yang namanya RAMPOK adalah aktivitas Kriminal & Kekerasan yang harus di TANGKAP !!!
Tingkatkan Kewaspadaan ANDA dan Tingkatkan Antusias Anda, Waspadalah !!! Waspadalah !!!

Rabu, 22 Mei 2013

10 Ciri Pribadi Muslim (10 Muwashofat)

Istilah ini gak asing lagi bagi Para Santri, nah kamu yang bukan pentolan Pesantren juga pernah dengar istilah ini, yuk kita review kembali 10 Ciri Pribadi Muslim (10 Muwashofat)


1. Salimul Aqidah (aqidahnya bersih)
Akidah adalah asas dari amal. Amal-amal yang baik dan diridhai Allah lahir dari aqidah yang bersih. Dari sini akan lahir pribadi-pribadi yang memiliki jiwa merdeka, keberanian yang tinggi, dan ketenangan. Sebab, tak ada ikatan dunia yang mampu membelenggunya, kecuali ikatan kepada Allah swt. Seorang kader dakwah yang baik akan selalu menjaga kemurnian aqidahnya dengan memperhatikan amalan-amalan yang bisa mencederai keimanan dan mendatangkan kemusyrikan. Sebaliknya, selalu berusaha melakukan amalan-amalan yang senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt.
Aplikasi: Senantiasa bertaqorrub (menjalin hubungan) dengan Allah, ikhlas dalam setiap amal, mengingat hari akhir dan bersiap diri menghadapinya, melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, dzikrullah di setiap waktu dan keadaan, menjauhi praktik yang membawa pada kemusyrikan.
2. Shahihul Ibadah (ibadahnya benar)
Ibadah, wajib dan sunnah, merupakan sarana komunikasi seorang hamba dengan Allah swt. Kedekatan seorang hamba ditentukan oleh intensitas ibadahnya. Ibadah menjadi salah satu pintu masuk kemenangan dakwah. Sebab, ibadah yang dilakukan dengan ihsan akan mendatangkan kecintaan Allah swt. Dan kecintaan Allah akan mendatangkan pertolongan.
Aplikasi: Menjaga kesucian jiwa, berada dalam keadaan berwudhu di setiap keadaan, khusyu dalam shalat, menjaga waktu-waktu shalat, biasakan shalat berjamaah di masjid, laksanakan shalat sunnah, tilawah al-Qur’an dengan bacaan yang baik, puasa Ramadhan, laksanakan haji jika ada kesempatan.
3. Matinul Khuluq (akhlaqnya tegar)
Seorang kader dakwah harus ber-iltizam dengan akhlaq islam. Sekaligus memberikan gambaran yang benar dan menjadi qudwah (teladan) dalam berperilaku. Kesalahan khuliqiyah pada seorang kader dakwah akan berdampak terhadap keberhasilan dakwah.
Aplikasi: Tidak takabur, tidak dusta, tidak mencibir dengan isyarat apapun, tidak menghina dan meremehkan orang lain, memenuhi janji menghindari hal yang sia-sia, pemberani, memuliakan tetangga. Bersungguh-sungguh dalam bekerja, menjenguk orang sakit, sedkit bercanda, tawadhu tanpa merendahkan diri.
4. Qadirul’alal Kasb (kemampuan berpenghasilan)
Kita mengenal prinsip dakwah yang berbunyi ”shunduquna juyubuna (sumber keuangan kita dari kantong kita sendiri)”. Yang berarti setiap kader harus menyadari bahwa dakwah membutuhkan pengorbanan harta. Oleh karena itu setiap kader dakwah harus senantiasa bekerja dan berpenghasilan dengan cara yang halal. Tidak menjadikan dakwah sebagai sumber kehidupan.
Aplikasi: Menjauhi sumber penghasilan haram, menjauhi riba, membayar riba, membayar zakat, menabung meski sedikit, tidak menunda hak dalam melaksanakan hak orang lain, bekerja dan berpenghasilan, tidak berambisi menjadi pegawai negeri. Mengutamakan produk umat Islam, tidak membelanjakan harta kepada non-muslim.
5. Mutsaqaful Fiqr (pikirannya intelek)
Intelektualitas seorang kader dakwah menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dakwah. Sejarah para nabi juga memperlihatkan hal itu. Kita melihat bagaimana ketinggian intelektualitas Nabi Ibrahim, dengan bimbingan wahyu, mampu mematahkan argumentasi Namrud. Begitu pula kecerdasan Rasul dalam mengemban amanah dakwahnya, sehingga ia digelari fathonah (orang yang cerdas).
Aplikasi: Baik dalam membaca dan menulis. Upayakan mampu berbahasa Arab, menguasai hal-hal tertentu dalam masalah fiqih seperti shalat, thaharah dan puasa, memahami syumuliatul Islam, memahami ghazwul fikri, mengetahui problematika kaum nasional dan internasional, menghafal al-Qur’an dan hadits, memiliki perpustakaan pribadi sekecil apapun.
6. Qawiyul Jism (fisiknya kuat)
Beban dakwah yang diemban para kader dakwah sangat berat. Kekuatan ruhiyah dan fikriyah saja tidak cukup untuk mengemban amanah itu. Harus ditopang oleh kekuatan fisik yang prima. Sejumlah keterangan al-Qur’an dan Hadits menjelaskan betapa pentingnya aspek ini.
Aplikasi: Bersih pakaian, badan dan tempat tinggal, menjaga adab makan dan minum sesuai dengan sunnah, berolahraga, bangun sebelum fajar, tidak merokok, selektif dalam memilih produk makanan, hindari makanan/minuman yang menimbulkan ketagihan, puasa sunnah, memeriksakan kesehatan.
7. Mujahidu Linafsihi (bersungguh-sungguh)
Bersungguh-sungguh adalah salah satu ciri orang mukmin. Tak ada keberhasilan yang diperoleh tanpa kesungguhan. Kesadaran bahwa kehidupan manusia di dunia ini sangat singkat, dan kehidupan abadi adalah kehidupan akhirat, akan melahirkan kesungguhan dalam menjalani kehidupan.
Aplikasi: Menjauhi segala yang haram, menjauhi tempet-tempat maksiat, memerangi dorongan nafsu, selalu menyertakan niat jihad, hindari mengkonsumsi yang mubah, menyumbangkan harta untuk amal islami, menyesuaikan perkataan dengan perbuatan, memenuhi janji, sabar, berani menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
8. Munazham fi syu’unihi (teratur dalam semua urusannya)
Seorang kader dakwah harus mampu membangun keteraturan dalam kehidupan pribadi dan keluarganya agar bisa menghadapi persoalan umat yang rumit dan kompleks.
Apalikasi: Memperbaiki penampilan, jadikan shalat sebagai penata waktu, teratur di dalam rumah dan tempat kerjanya, disiplin dalam bekerja, memprogram semua urusan, berpikir secara ilmiah untuk memecahkan persoalan, tepat waktu dan teratur.
9. Haritsun ’ala waqtihi (efisien menjaga waktu)
Untuk menggambarkan betapa pentingnya waktu, ada pepatah mengatakan ”waktu ibarat pedang”. Bila tak mampu dimanfaatkan maka pedang waktu akan menebas leher kita sendiri. Seorang kader harus mampu seefektif mungkin memanfaatkan waktu yang terus bergerak. Tak boleh ada yang terbuang percuma.
Aplikasi: Bangun pagi, menghabiskan waktu untuk belajar, mempersingkat semua urusan (tidak bertele-tele). Mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, tidak tidur setelah fajar.
10. Nafi’un Lighairihi (berguna bagi orang lain)
Rasul menggambarkan kehidupan seorang mukmin itu seperti lebah yang akan memberi manfaat pada lingkungan sekitarnya. Kader dakwah memberi manfaat karena setiap ucapan dan gerakannya akan menjadi teladan bagi sekitarnya.
Aplikasi: Melaksanakan hak orang tua, ikut berpartisipasi dalam kegembiraan, membantu yang membutuhkan, menikah dengan pasangan yang sesuai, komitmen dengan adab Islam di dalam rumah, melaksanakan hak-hak pasangannya (suami-istri), melaksanakan hak-hak anak, memberi hadiah pada tetangga, mendo’akan yang bersin.
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits. Sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing. Wallahu`alam ^_^

Cari disini

Translate (Penterjemah)

Followers